Tepatnya tanggal 7 Febuari 2015, pemimpin negara Indonesia (RI-1) Joko Widodo, berkunjung ke Brunei Darussalam. Pak presiden menyempatkan diri untuk datang ke KBRI Bandar Seri Begawan untuk bertemu dengan masyarakat Indonesia di Brunei Darussalam pada keesokan harinya (tanggal 8 Febuari 2015).
Semenjak pukul 10.30 waktu Brunei banyak masyarakat Indonesia yang datang ke KBRI untuk bertemu dan bersalaman dengan Bapak Presiden. Akan tetapi, hanya beberapa undangan atau perwakilan dari beberapa organisasi saja yang diperbolehkan memasuki kawasan KBRI. Adapun dari PPIBD dikirim perwakilan 10 orang untuk mengikuti dialog dan bertemu dengan bapak presiden di KBRI.
Bapak presiden sampai ke KBRI sekitar pukul 13:15. Dalam kunjungan kenegaraan ke Brunei, Bapak Presiden didampingi sejumlah Menteri Kabinet Kerja yaitu Menko Perekonomian, Menteri Ketenagakerjaan, Menteri Kesehatan, Menteri Luar Negeri dan Kepala BNP2TKI.
Pertemuan diadakan di Aula KBRI Bandar Seri Begawan. Adapun selama acara berlangsung bapak presiden menjawab beberapa pertanyaan yang telah dikumpulkan oleh pihak KBRI untuk ditanyakan ke bapak presiden. Dikarenakan waktunya yang singkat, maka hanya ada 2 pertanyaan yang disampaikan. Adapun rangkuman untuk pertanyaan dan jawaban dari Bapak Presiden adalah sebagai berikut
Pertemuan diadakan di Aula KBRI Bandar Seri Begawan. Adapun selama acara berlangsung bapak presiden menjawab beberapa pertanyaan yang telah dikumpulkan oleh pihak KBRI untuk ditanyakan ke bapak presiden. Dikarenakan waktunya yang singkat, maka hanya ada 2 pertanyaan yang disampaikan. Adapun rangkuman untuk pertanyaan dan jawaban dari Bapak Presiden adalah sebagai berikut
Pertanyaan dari salah satu mahasiswa UBD mengenai tol laut yang disampaikan Bapak Presiden dalam visi misinya kemarin. Mengapa pelabuhan Teluk Bayur tidak dimasukkan ke dalam rencana tol laut yang akan dibangun?
Bapak Presiden menjawab bahwa rencana mengenai tol laut masih tahap yang paling awal jadi mohon diberi waktu untuk meneruskan rencana tersebut.
Kedua pertanyaan dari TKI mengenai berbagai persoalannya yang dialami TKI Indonesia di luar negeri termasuk di dalamnya: 1) Pungutan liar di entikong 2). Memohon agar masalah asuransi untuk TKI diperhatikan karena banyak kejadian asuransi tidak dapat diklaim. 3). Perbaikan KTLN. 4). Berharap agar KBRI menyediakan paket untuk belajar. 5). Memfasilitasi untuk menjaga kebudayaan Indonesia di Brunei
Bapak Presiden menjawab: 1). Mengenai entikong beliau akan memperbaiki kantor pelayanan disana dan dimohon diberi waktu 1 tahun karena ini masih awal. Kantor di Entikong sudah 30thn tidak diperbaiki dan keadaannya memprihatinkan. Sedangkan untuk pertanyaan nomor 2 dan 3 dijawab oleh Mentri Tenaga Kerja : 2). Mengenai asuransi juga akan diperbaiki dan bisa untuk klaim asuransi. 3). Mengenai KTLN, saat ini KTLN ditiadakan karena akan diganti e-KTLN, jadi hanya menggunakan finger print makan bisa mengurus KTLN sebelum dan sepulang dari Luar Negeri. 4 dan 5). Diusahakan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar